Minggu, 08 Desember 2013

Indonesian citizen in Hong Kong Got a New Bird Flu Virus





Indonesian citizen in Hong Kong Got a New Bird Flu Virus


 source by indonesia language , link :


http://id.berita.yahoo.com/wni-di-hongkong-kena-virus-flu-burung-baru-022719357.html




Indonesian citizen in Hong Kong Got a New Bird Flu Virus

TEMPO.CO -
TEMPO.CO, Hong Kong - Hong Kong raise awareness of the outbreak of the deadly H7N9 bird flu virus after the discovery of new cases of this disease. An Indonesian domestic worker who recently traveled to Shenzhen found to have contracted the deadly new strain. It became the first case in Hong Kong, health officials said.
The 36-year-old patient was in critical condition at the Queen Mary Hospital, Pok Fu Lam, with severe pneumonia.  now breathing with the help of artificial lungs.





 known to work on a couple with two kids. Employer with  two children are now in quarantine at Princess Margaret Hospital after showing symptoms of the flu.
Secretary of the Food and Health Bureau of Hong Kong, Dr Ko Wing-man, said patients are known to travel to Shenzhen before starting to complain of pain. In that city,  was known to slaughter chickens for consumption. "We believe it is a case of congenital from the mainland," he said.
Health officials were looking for a second person to accompany the patient to Shenzhen on November 17. Patients whose name was concealed
began experiencing flu symptoms four days after the trip. was first admitted to Tuen Mun Hospital, but was transferred to Queen Mary on Wednesday.





Ko said, in the two previous test results were negative for the virus. However, in the third test last night, said Ko, patients positive for H7N9.
He added that the risk of transmission from humans to humans has not been established. However, the incident response system activates the city into three levels to deal with a potential flu pandemic. "This is a serious level, one step below the level of emergency," he said. Imports of live poultry from Shenzhen three farms will be delayed until the Centre for Health Protection completing the investigation.




Since the first case of H7N9 infection in humans reported in February, the virus has killed 45 people, all in the Chinese mainland. Approximately 138 people are infected mainland and one in Taiwan. Most cases are in the province of Zhejiang and Jiangsu, and Shanghai.
Microbiologist University of Hong Kong, Ho Pak-leung, said there was not enough evidence to show that the virus can be transmitted between humans. Ho said the public should remain alert, but no need to panic.
SOUTH CHINA MORNING POST | TRIP B


Original text :




Warga Negara Indonesia di Hongkong Kena Virus Flu Burung Baru  
TEMPO.CO – 
TEMPO.CO, Hong Kong - Hong Kong meningkatkan kewaspadaan terhadap berjangkitnya virus flu burung mematikan H7N9 setelah ditemukan kasus baru penyakit ini. Seorang pekerja rumah tangga asal Indonesia yang baru saja bepergian ke Shenzhen ditemukan telah terjangkit strain baru yang mematikan itu. Ini menjadi kasus pertama di Hong Kong, kata seorang pejabat kesehatan.
Pasien berusia 36 tahun itu berada dalam kondisi kritis di Rumah Sakit Queen Mary, Pok Fu Lam, dengan pneumonia berat. Ia kini bernapas dengan bantuan paru-paru buatan.



Dia diketahui bekerja pada pasangan dengan dua anak. Majikan bersama dua anaknya kini dikarantina di Rumah Sakit Princess Margaret setelah menunjukkan gejala terserang flu.
Sekretaris Biro Makanan dan Kesehatan Hong Kong, Dr Ko Wing-man, mengatakan pasien diketahui melakukan perjalanan ke Shenzhen sebelum mulai mengeluh sakit. Di kota itu, ia diketahui menyembelih ayam untuk dikonsumsi. "Kami percaya itu adalah kasus bawaan dari daratan," katanya.
Para pejabat kesehatan sedang mencari orang kedua yang menemani pasien ke Shenzhen pada 17 November. Pasien yang namanya dirahasiakan itu mulai mengalami gejala flu empat hari setelah perjalanan. Dia pertama kali dirawat di Rumah Sakit Tuen Mun, tapi dipindahkan ke Queen Mary pada Rabu lalu.



Ko mengatakan, pada dua tes sebelumnya untuk virus ini hasilnya negatif. Namun, pada tes ketiga tadi malam, ujar Ko, pasien positif mengidap H7N9.
Dia menambahkan bahwa risiko penularan dari manusia ke manusia belum dapat dipastikan. Namun, kejadian ini mengaktifkan sistem respon kota menjadi tiga tingkat untuk menangani pandemi flu potensial. "Ini adalah tingkat yang serius, satu langkah di bawah tingkat darurat," katanya. Impor unggas hidup dari tiga peternakan Shenzhen akan ditunda sampai Pusat Perlindungan Kesehatan menyelesaikan penyelidikan.



Sejak kasus pertama infeksi H7N9 pada manusia dilaporkan pada bulan Februari, virus tersebut telah menewaskan 45 orang, semua di Cina daratan. Sekitar 138 orang di daratan terinfeksi dan satu orang di Taiwan. Sebagian besar kasus berada di Provinsi Zhejiang dan Jiangsu serta Shanghai.
Pakar mikrobiologi University of Hong Kong, Ho Pak-leung, mengatakan tidak ada cukup bukti yang menunjukkan bahwa virus tersebut dapat menular antarmanusia. Ho mengatakan masyarakat harus tetap waspada, tapi tidak perlu panik.
SOUTH CHINA MORNING POST | TRIP B