Minggu, 08 Desember 2013

Indonesian pioneer farm system Being a World Heritage





Indonesian pioneer farm system Being a World Heritage


Indonesian pioneer farm system Being a World Heritage

 source by indonesia language , link :




Indonesian pioneer farm system Being a World Heritage

Reuters -
Beijing (Reuters) - Indonesia is now being pioneered the preservation of traditional farming systems, to become one of the important legacy of the global agricultural system (Globally Important Agricultural Heritage System / GIAHS), said Deputy Assistant Community Development Ministry for People's Welfare Pamuji Lestari.
Between met in Beijing on Thursday, Pamuji Lestari said it has teamed up with the Bogor Agricultural University for preparing agricultural area which will be used as a "site" GIAHS in Indonesia.



"There are five areas in which we explore are  Karangasem (Bali), Samarinda (East Kalimantan), Kulonprogro (Yogyakarta), Lampung, Makassar (South Sulawesi). Each area has a different agricultural potential as Kulonprogro with cardamom, Lampung with coffee, and so on, "Pamuji said.
The fifth region, he added, will be discussed again with other technical ministries such as the Ministry of Agriculture, Fisheries and Maritime Affairs and the Ministry of Forestry.
"Who knew they had input or other areas that are also potentially  system, used as a world heritage," he said.






Indonesia's efforts to make the system  as an important heritage site, is also encouraging the development of environmentally friendly agriculture, the corresponding potential of the region, while ensuring the realization of national food security and also the world.
"The life of farmers, fishermen and others who are directly involved in agriculture are also elevated, much appreciated, including UMKM, because they work on a sector that has become the legacy of the world who would not want to be continuously done, professionally developed without abandoning tradition, according to the character as well as environmentally friendly agricultural potential of each region, "said Pamuji.





Food and Agriculture Organization (FAO) with 185 member countries have now set the 26 countries that have successfully made ​​the farming system as an important legacy of the world, including Japan and China.
Indonesia has now become one of the 14 states has the potential to be designated as a country with significant agricultural system as a world heritage.
"That's why we made
​​a visit to China to see first hand how they build systems  be one important world heritage," said Pamuji.



To protect and support the agricultural systems in the world, in 2002 FAO initiated a conservation farming system as an important heritage site.
GIAHS promote public understanding, awareness, national and international recognition of the heritage of farming systems while keeping the value of social, cultural, economic and environmental.
With GIAHS initiative, all stakeholders are also required to foster an integrated approach between sustainable agriculture system with rural development, fishing villages, the corresponding potential, socio-cultural values
​​of each regional economic and environmentally friendly as well as the products are not only useful for the local community but also important for the world. (rr)


Original text :




Indonesia Rintis Sistem Pertaniannya Jadi Warisan Dunia
Antara – 
Beijing (Antara) - Indonesia kini sedang merintis pelestarian sistem pertanian tradisionalnya, untuk menjadi salah satu warisan penting sistem pertanian global (Globally Important Agricultural Heritage System/GIAHS), kata Asisten Deputi Urusan Pemberdayaan Masyarakat Kemenko Kesra Pamuji Lestari.
Ditemui Antara di Beijing, Kamis, Pamuji Lestari mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor untuk menyusun wilayah pertanian mana saja yang akan dijadikan "site" GIAHS di Indonesia.



"Ada lima wilayah yang kami jajaki yakni Karangasem (Bali), Samarinda (Kaltim), Kulonprogo (Yogyakarta), Lampung, Makassar (Sulsel). Masing-masing daerah memiliki potensi agrikultur berbeda seperti Kulonprogo dengan kapulaga, Lampung dengan kopinya, dan sebagainya," kata Pamuji.
Kelima wilayah itu, lanjut dia, akan didiskusikan kembali dengan kementerian teknis lainnya seperti Kementerian Pertanian, Perikananan dan Kelautan serta Kementerian Kehutanan.
"Siapa tahu mereka memiliki masukan atau wilayah lain yang juga berpotensi sistem agrikulturnya, dijadikan warisan dunia," katanya.



Upaya Indonesia untuk menjadikan sistem agrikulturnya sebagai warisan penting dunia, juga mendorong pembangunan agrikultur yang ramah lingkungan, sesuai potensi daerahnya, sekaligus menjamin terwujudnya ketahanan pangan nasional dan juga dunia.
"Kehidupan petani, nelayan dan lainnya yang terlibat langsung dalam agrikultur juga terangkat, lebih dihargai, termasuk UMKM, karena sektor yang mereka garap sudah menjadi warisan dunia yang mau tidak mau harus kontinu dilakukan, dikembangkan secara profesional tanpa meninggalkan tradisi, ramah lingkungan sesuai karakter serta potensi agrikultur masing-masing daerah," tutur Pamuji.



Organisasi Pangan Dunia (FAO) dengan 185 negara anggota kini telah menetapkan 26 negara yang telah berhasil menjadikan sistem pertanian sebagai warisan penting dunia, termasuk Jepang dan China.
Indonesia kini menjadi salah satu dari 14 negara berpotensi untuk ditetapkan sebagai negara dengan sistem agrikultur yang penting sebagai warisan dunia.
"Untuk itulah kami melakukan kunjungan ke China untuk melihat langsung bagaimana mereka membangun sistem agrikulturnya menjadi salah satu warisan penting dunia," kata Pamuji.



Untuk melindungi dan mendukung sistem agrikultur di dunia, pada 2002 FAO berinisiatif melakukan konservasi sistem pertanian sebagai warisan penting dunia.
GIAHS mempromosikan pemahaman publik, kesadaran, pengakuan nasional dan internasional tentang warisan sistem pertanian sekaligus menjaga nilai sosial, budaya, ekonomi dan lingkungan.
Dengan inisiatif GIAHS, semua pemangku kepentingan juga dituntut untuk menumbuhkan pendekatan terpadu antara sistem agrikultur berkelanjutan dengan pembangunan pedesaan, kampung nelayan, sesuai potensi, nilai sosial budaya ekonomi masing-masing daerah dan ramah lingkungan serta produk yang dihasilkan tidak saja berdaya guna bagi masyarakat setempat tetapi juga penting bagi dunia.(rr)