Rabu, 11 Desember 2013

Residents Pindul Find New Cave in Gunungkidul , Java , Indonesia





Residents Pindul Find New Cave in Gunungkidul , Java , Indonesia



 source by indonesia language , link :




Residents Pindul Find New Cave in Gunungkidul , Java , Indonesia

TRIBUNnews.com - Fri, December 6, 2013
Tribune reporter reports Yogyakarta,Hari  Susmayanti

 
TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Residents living around tourist complex Pindul, Thursday (05/12/2013) yesterday afternoon shocked with the discovery of new caves at the site of a parking owned Paijan (54) . The caves were not given this name was found when the backhoe operator, Murdiyono do limestone hill .





When crowbar breaker backhoe directed to the cliffs on the west side, a voice suddenly echoed from the hills. After a large boulder on the west side successfully destroyed, suddenly looks a hallway filled with soil pile. Backhoe operator, Murdiyono were surprised at the presence of the hallway and then immediately notify the owner of the land and the people around.
"I heard a different sound .  I turn off the engine and down to see it, it turns out there is a cave that aisle covered with soil, "he said.





News of the discovery of this cave quickly spread to nearby residents. Hundreds of people came to the site directly to see the newly discovered cave. Some guides who participated  eventually get into the cave.
But only a dozen meters, residents who entered into the cave  out again because of the gas issuing cave overcrowd.
One resident who had entered into the cave, Anas said cave can not be traced in because it is still out of gas. The length of the cave is estimated to reach tens of meters and two-way branching. At the bottom of the cave is also a lot of large rocks lining. While in the middle there is a large rock by the citizens called the batu geneng / stone geneng.





While the hall is in the cave is about 50 meters from the mouth of the cave is quite large. The extent size of a badminton court. But because it is still out of gas, the end of the cave can not be known.
"In very broad. There are several large rocks on the bottom of the cave, stalactites and stalakmit still alive," he said.




"I live here since 1976, never knowing at all. Yesterday there had been signs because there is a voice echoed. Lands of stone are also entering the top down," he said.
Prior to the discovery of the cave, Paijan already found a stone shaped like a bone. Allegedly, the stone is ancient animal fossils that are hundreds of years old. Stone thought the fossil was found scattered on the demolition site of the former rock on the side of Paijan house .




Stone alleged ancient animal bones are then submitted to the Department of culture and tourism Gunungkidul to be further investigated. While the job of making parking locations are allowed to continue until completion. While the new cave discovered to be cleaned after the work is completed . For the time being, the mouth of the cave was given a police line.

Head of Product Development Culture and Tourism Department of Tourism Gunungkidul, Day Sukmono revealed, after the completed parking locations, departments will conduct research on the newly discovered cave. Will be seen whether it is feasible to be used as a tourist or not.
"If it can be used as a tourist, will be one of the new destinations in the region Pindul," he said. (Has)



original text :







Warga Pindul Temukan Gua Baru di Gunungkidul
TRIBUNnews.com – Jum, 6 Des 2013
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hari Susmayanti
TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Warga yang tinggal di sekitar komplek wisata Gua Pindul, Kamis (5/12/2013) siang kemarin digegerkan dengan penemuan gua baru di lokasi pembuatan lahan parkir milik Paijan (54) warga Dusun Gelaran 1, Bejiharjo. Gua yang belum diberi nama ini ditemukan saat operator backhoe, Murdiyono mengepras bukit kapur yang berada di samping sekretariat Pokdarwis Dewa Bejo.




tiba-tiba terlihat sebuah lorong yang dipenuhi dengan tumpukan tanah. Operator backhoe, Murdiyono yang kaget melihat adanya lorong kemudian langsung memberitahukan kepada pemilik lahan dan warga sekitar.
“Saya mendengar suara berbeda saat batu di bagian barat saya kepras pakai breaker. Saya matikan mesin backhoenya dan turun untuk melihatnya, ternyata ada gua yang lorongnya tertutup tanah," katanya saat ditemui di lokasi penemuan.




Kabar penemuan gua ini dengan cepat menyebar ke warga sekitar. Ratusan warga langsung berdatangan ke lokasi untuk melihat gua yang baru saja ditemukan. Beberapa pemandu Gua Pindul yang ikut penasaran akhirnya masuk ke dalam gua.
Namun hanya belasan meter, warga yang masuk ke dalam gua memilih untuk keluar lagi karena dari dalam gua mengeluarkan gas yang membuat sesak.
Salah seorang warga yang sempat masuk ke dalam gua, Anas mengatakan gua belum bisa disusuri lebih dalam karena masih mengeluarkan gas. Panjang gua diperkirakan mencapai puluhan meter dan bercabang dua arah. Di dasar gua juga banyak batu berukuran besar yang berjajar. Sementara di tengah-tengah terdapat batu besar yang oleh warga disebut sebagai batu geneng.




Sementara lorong yang ada di dalam gua yang berjarak sekitar 50 meter dari mulut gua cukup besar. Luasnya seukuran lapangan badminton. Namun karena masih mengeluarkan gas, ujung gua belum bisa diketahui.
"Di dalam sangat luas. Ada beberapa batu besar yang ada di dasar gua, stalaktit dan stalakmitnya masih hidup," katanya.
Sementara itu pemilih lahan yang menjadi lokasi penemuan gua, Paijan mengungkapkan sejak tinggal di rumah yang saat ini ditempatinya, dia tidak pernah mengetahui keberadaan atau cerita tentang gua yang baru ditemukan.




"Saya tinggal di sini sejak tahun 1976, tidak pernah mengetahui sama sekali. Kemarin memang sudah ada tanda-tanda karena ada suara bergema. Tanah dari atas batu juga masuk ke bawah," ucapnya.
Sebelum ditemukan gua, Paijan sudah menemukan batu berbentuk seperti tulang. Diduga, batu tersebut merupakan fosil hewan purba yang sudah berusia ratusan tahun. Batu yang diduga fosil tersebut ditemukan berserakan di lokasi bekas bongkaran batu yang ada di samping rumah Paijan.
"Kemarin batunya berserakan. Bisa ditemukan karena bongkarnya pakai cara manual. Yang ukurannya cukup besar hanya dua ini. Yang lainnya kecil-kecil," ucapnya.




Batu yang diduga sebagai fosil tulang binatang purba ini kemudian diserahkan kepada Dinas kebudayaan dan Kepariwisataan Gunungkidul untuk diteliti lebih lanjut. Sementara pekerjaan pembuatan lokasi parkir tetap diteruskan hingga selesai. Sedangkan gua yang ditemukan baru akan dibersihkan setelah pekerjaan pembuatan lahan parkir selesai. Untuk sementara waktu, mulut gua diberi garis polisi.
Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Gunungkidul, Hari Sukmono mengungkapkan, setelah lokasi parkir selesai dikerjakan, dinas akan melakukan penelitian terhadap gua yang baru saja ditemukan. Nantinya akan dilihat apakah layak untuk dijadikan sebagai tempat wisata atau tidak.
"Kalau bisa dijadikan sebagai tempat wisata, akan dijadikan salah satu destinasi baru di kawasan Pindul," ucapnya.(has)